Menyelami Dasar Samudera


Oleh: Dian Oka Putra

Seorang pecinta lautan akan merasa tertantang untuk menaklukkan samudera-samudera yang belum ditemuinya, gelombang pasang dan batu karang menjadi tantangan tersendiri untuk untuk menguatkan adrenalinnya.

Tidak heran kenapa catatan tinta sejarah menjadi bukti ketangguhan para pelaut kita menaklukkan samudera, kemenagan beberapa pertarungan laut banyak didominasi oleh para pelaut kita, jauh dari itu semua banyak ketangguhan para pelaut yang berhasil menaklukkan samudera dengan perjuangan yang berat, karena jalur laut merupakan jalur terfavorit pada masanya.

Jika disebut dengan ekspedisi nusantara maka akan teringat seorang Laksamana Muhammad Cheng Ho (1405-1433 M) seperkasa Kapten Khairuddin Barbarosa dalam melindungi teritorial laut kesultanan Utsmani.
Itu hanya sedikit kisah pejuang terdahulu dalam menaklukkan samudera, tapi jauh dari itu semua kita wajib menjadi seorang penakluk laut yang memang sebuah keniscayaan, bahkan Rasulullah Saw memerintahkan kita untuk berenang sebagai makna tersirat bahwa laut tempat kita belajar.

Karena bumi ini hampir lima puluh persennya adalah laut maka jauh dari itu semua laut menjadi tempat terluas di permukaan bumi yang seharusnya diselami untuk diambil sebuah hikmah pelajaran berharga didalamnya, banyak hal menarik yang tidak kita temukan menjadi sebuah realita dalam lautan.

Maka menyelam di dasar samudera menjadi hal yang harus dicoba
Maka sudah kodratnya untuk belajar berenang untuk melihat keluasan laut dibumi ini dan belajarlah menyelam untuk menemukan sesuatu yang tidak pernah kita lihat di permukaan sebelumnya.

Menyelami dasar samudera, kita akan temukan bukan hanya mutiara tapi bisikan lembut tanpa gema tentang siapa kita yang sebenarnya, tentang untuk apa kita berada, untuk apa kita dicipta, dan bagaimana perbandingan hidup kita dengan hidup di samudera. Samudera yang dalam akan berbisik kepada kita, membisikkan siapa Dia yang menciptakan kita, dan siapa dia yang menciptakan alam semesta tempat kita duduk dan tinggal untuk sementara menjelang panggilan tiba untuk kembali kepada-Nya

Menyelami dasar samudera, kita akan melihat flora dan fauna aneka warna, lebih indah dari permukaan, kita akan temukan ikan-ikan yang lucu penghuni samudera atau justeru sebaliknya yang membahayakan jiwa, tapi tenang, seganas apapun hewan di samudera namun mereka tidak bisa bergunjing tentang kita, tidak bisa menebar fitnah, dan tidak bisa merangkai kebohongan sebagai sebuah realita, maka semua rasa akan menjadi asa di dalam samudera, semua hawa yang kian kuat akan mengajari kita, meresapi keberadaan dunia hanyalah fatamorgana, maka, ada yang superior ada juga yang inferior, maka sifat praktis seorang manusia kan tertampar dengan keindahan samudera yang istimewa
Tertunduk karena begitu kecilnya kita dihadapan luas samudera, bahkan Allah lebih kuasa daripada samudera.

Menyelami dasar samudera, samudera yang tak tahu bagaimana khawatirnya kita dalam keterasingan warga laut, tidak tahu luasnya berapa, tidak tahu dalamnya berapa, namun samudera selalu menggelombangkan kesucian jiwa, agar kita sadar bahwa diri ini tiada upaya melalui pertolongannya, agar sadar kita harus mengapa di bumi ini, agar kita sadar untuk apa kita ada, agar sadar hendak kemana kita semua.

Menyelami dasar samudera, lebih jauh dari itu samudera terdalam adalah hati kita, maka bertahannus bersama keheningan yang dalam, menemukan hakikat keberadaan kita sebagai hamba, jiwa yang hening seheningnya, bukan keheningannya memekakkan telinga, tapi hening ketika kita lepaskan semua gelayutan dunia yang fana

Di tengah terpaan degradasi moral yang kian mendera maka menyelam ditengah samudera menjadi istimewa untuk merenung,  dan tidak ada salahnya kita coba menantang diri kita untuk bisa menemukan beragam hikmah dalam menyelami samudera.

Hingga akhirnya kita mulai dari menepi sejenak, mengisolasi pikiran negatif, mengurangi energi berdebat, dan meluangkan waktu untuk memulai mengubah cara pandang atas suatu hal secara positif. Tidak mudah memang melihat kenyataan yang tidak menyenangkan, mengguncang kenyamanan dan kemapanan kita selama ini, namun secara tiba-tiba terdisrupsi oleh dampak materi.

Sering kali perubahan yang luar biasa di tengah ketidakpastian mendorong kita untuk saling menyalahkan, mencari kambing hitam, menunjuk dada siapa yang di atas angin atau siapa yang di bawah tanah,siapa yang berkuasa, dan siapa yang tidak berkuasa. Di sinilah pentingnya menyelami dasar samudera , memahami dan memperbaiki posisi dan hubungan kita sebagai individu, mahluk sosial, dan utamanya mahluk beriman.

Tinggalkan komentar